Mengelola Jejak Digital Untuk Pelajar Dan Mahasiswa
Mengelola Jejak Digital Untuk Pelajar Dan Mahasiswa – Jakarta (ANTARA) – Google Indonesia berupaya memperjelas bahwa ketika sebuah platform digital digunakan, ada jejak digital yang dikumpulkan oleh platform tersebut serta jejak yang harus dilindungi, termasuk pemilik datanya.
“Tujuan Google adalah menyajikan dan mengelola informasi di seluruh dunia dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang,” kata Manajer Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia Danny Ardianto pada webinar “Jejak Digital di Dunia” pada Senin dari Siberkreasi.
Mengelola Jejak Digital Untuk Pelajar Dan Mahasiswa
Danny mencontohkan salah satu produknya, APS, yang mengumpulkan data agregat anonim untuk memberikan informasi lokasi. Google membuat data ini tidak terlihat oleh pihak lain.
Transformasi Digital Dalam Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi
Pertama, cerdaslah dalam menggunakan internet, termasuk berpikir dua kali tentang apa yang Anda unggah ke media sosial agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
“Jangan sampai sidik jari membawa dampak buruk bagi kita, keluarga kita, karena dunia digital itu seperti dunia nyata dan apapun yang kita lakukan pasti ada dampaknya,” kata Danny.
Danny menyarankan untuk tidak mengunggah informasi sensitif seperti nomor KTP, kode PIN, password, perangkat rumah, nomor telepon, dan tanda tangan.
Ketiga pengguna tersebut harus kuat dalam hal keamanan. Pastikan Anda membuat kata kunci yang kuat dan jangan membaginya dengan orang lain.
Presiden Ri Jokowi Luncurkan Program Literasi Digital Nasional, Times Indonesia Official Online Media Partner
Sehingga ketika terjadi aktivitas mencurigakan, misalnya dari perangkat yang tidak digunakan secara rutin, Google akan mengirimkan kode error khusus.
Terakhir, Danny berpesan untuk berani, yaitu berani bertanya kepada orang yang lebih berpengetahuan atau mencari referensi lain ketika mendapat informasi yang meragukan.
Baca Juga: Fathia Izzati Soal Sidik Jari: Ini Reputasi Kami Baca Juga: Koinfo Harap Masyarakat Sadar Akan Perlindungan Data Pribadi Baca Juga: Bahaya Sidik Jari Teroris di Medsos PALUTA, .id – Cara Menjaga Kebersihan Sidik Jari Dibahas di Digital Webinar Literasi Kabupaten Padanglaws Utara (Paluta). Webinar berlangsung pada hari Sabtu (07/08) pukul 14.00 WIB.
Sesuai dengan arahan Presiden RI tentang pentingnya sumber daya manusia yang memiliki talenta digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), selain melakukan pembenahan infrastruktur digital, juga melaksanakan program pengembangan talenta digital. .
Bicara Literasi Digital, Ini Pesan Penting Kemenkominfo Buat Siswa Smp-sma
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Kapasitas Informasi Direktorat Jenderal Teknologi telah menetapkan target untuk mencapai 50 juta orang yang melek digital pada tahun 2024, tepatnya pada tahun 2021.
Hal ini sangat penting mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Internet semakin meluas, serta pentingnya peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Internet secara tepat melalui pelaksanaan program literasi digital di daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Ilmu Informasi mengadakan webinar untuk Indonesia semakin digital di wilayah Sumatera di 77 kabupaten/kota dari Aceh hingga Lampung.
Pembicara utama adalah Gubernur Sumut Edi Rahmayadi. Dalam sambutannya, Edhi mengatakan tujuan literasi digital adalah agar masyarakat belajar memanfaatkan teknologi digital yang bermanfaat bagi pembangunan daerahnya masing-masing oleh putra-putri daerah melalui platform digital. Presiden RI Joko Widodo pun turut memberikan sambutan untuk mendukung program Kominfo Digital Literacy 2021.
Aplikasi Wajib Untuk Mahasiswa
Davita Variani SPsi MPsi PSIKOLOG (Manajer Grup Siber Sumber Daya Manusia dan Direktur Pusat Pengembangan Bakat dan Sumber Daya Manusia Indonesia) memaparkan topik “Informasi Digital, Identitas Digital dan Sidik Jari Media Sosial” pada sesi “Keterampilan Digital”.
Dalam pemaparannya, Davita menjelaskan bahwa informasi digital di Internet hadir melalui jenis layanan seperti halaman web, database online, Internet, e-book, dan lain-lain.
Contoh informasi digital, salah satunya adalah proses pengubahan berita atau informasi berita dari format analog ke digital agar lebih mudah diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan, mulai dari surat kabar, majalah, hingga Twitter atau platform lainnya. Identitas digital merupakan suatu alat yang berfungsi untuk membuktikan eksistensi seseorang di dunia digital, identifikasi digital berupa alamat email atau nomor telepon sebagai syarat untuk mendaftar layanan online.
Jejak digital adalah kumpulan seluruh data digital, baik dokumen maupun akun digital. Pentingnya sidik jari: Anda perlu mengetahui cara menjaga kebersihan sidik jari, termasuk memeriksa sidik jari, terutama yang bersifat pribadi dan penting, berhati-hati sebelum menulis atau mengunggah apa pun ke media sosial, memperhatikan perangkat Anda saat terhubung ke Internet, dan membuat citra positif yang baik terhadap individu, sekolah, keluarga dan pekerjaan.
Siswa Smk Pelita Nusantara Ikuti Pelatihan Umkm Digital
Dilanjutkan dengan sesi keamanan digital bersama Aldin Aldama SSos MSi (Event and Media Specialist dan Distinguished Professor Fikom Unisba). Aldean mengangkat topik “Tips dan Trik Keamanan Digital Pribadi.”
Aldean menjelaskan tips dan trik untuk menjaga privasi digital Anda tetap aman, antara lain: Jangan menyertakan atau memberikan informasi pribadi di mana pun hanya demi kepentingan itu, Luangkan waktu ekstra dan baca syarat dan ketentuan dengan cermat, Pikirkan baik-baik dan tenang, Berhati-hatilah dalam menautkan atau tautan yang Anda terima, gunakan kata sandi yang kuat, gunakan perangkat lunak resmi dan lindungi dengan antivirus, matikan notifikasi layar kunci, periksa izin aplikasi seluler dan tingkatkan literasi digital Anda dan cobalah untuk selalu mendapatkan informasi terbaru.
Sesi Budaya Digital oleh Khairul Fahmi Lubisa, MSP (Akademisi Labuhanbatu). Khairul memberikan materi dengan topik “Literasi Digital dalam Memperluas Pengetahuan Budaya”.
Khairul menjelaskan pemahaman kebangsaan adalah suatu pandangan yang didasarkan pada kesadaran diri warga suatu negara tentang dirinya dan lingkungannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemenkominfo Ingatkan Asn Untuk Perhatikan Jejak Digital
Pemahaman dapat dicapai melalui kegiatan formal dan informal, serta melalui literasi digital dan platform informal untuk memahami pemahaman nasional. Siapa pun dapat mengaksesnya. Peningkatan kesadaran nasional terhadap literasi digital harus menjadi upaya kolaboratif seluruh elemen masyarakat yang menggunakan media digital untuk memantau postingan-postingan yang menghasut dan memecah belah persatuan.
Cara meningkatkan pemahaman kebangsaan melalui literasi digital antara lain dengan mengarahkan siswa untuk mencari artikel pemahaman nasional terhadap media digital.
Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan barang-barang produksi dalam negeri untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme. Dimulainya kembali acara pada Hari TNI, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, Hari Proklamasi. Agar generasi muda mengetahui sejarah perjuangan para founding fathers bangsa.
Panel terakhir pada sesi Etika Digital adalah Eka Nurbulan SPd SD Gr (Guru Honorer Inspiratif Nasional 2019). Eka mengangkat topik “Etika Jaringan: Jari Anda adalah Macan Anda”.
Literasi Digital Jadi Kunci Pemanfaatan Teknologi
Eka menjelaskan cara berpikir sebelum membagikan informasi di media sosial: cari tahu apakah komentar yang diunggah itu berdasarkan fakta atau hoax, apakah konten atau komentar yang diunggah di media sosial bermanfaat bagi orang lain atau justru merugikan orang lain, apakah informasi tersebut dapat membenarkan apakah informasi tersebut benar atau tidak. konten tersebut diperlukan bagi orang lain dan apakah konten yang diupload tersebut bersifat bijak, sopan atau bahkan kasar.
Hal terpenting dalam menggunakan media sosial antara lain memilih akun yang memberikan manfaat, menjadwalkan waktu menggunakan media sosial, beretika, menjaga privasi, mengenali teman, memilih dengan bijak apa yang akan dibagikan, dan menjadi konsumen publik serta memikirkan konsekuensinya. dari unduhan.
Webinar diakhiri dengan Florencia Melissa (Beauty Influencer dengan 52,6 ribu subscriber). Florencia merangkum topik webinar yang disampaikan oleh para pembicara, yaitu: pengetahuan tentang cara menjaga kebersihan sidik jari, termasuk memeriksa sidik jari, terutama yang bersifat pribadi dan penting, kebijaksanaan, sebelum menulis atau mengunggah sesuatu ke media sosial, memperhatikan perangkat Anda. saat terhubung ke Internet dan memproyeksikan citra positif pada staf, di sekolah, di rumah, dan di tempat kerja.
Tips dan trik keamanan privasi digital antara lain, jangan asal mencantumkan atau memberikan data pribadi kepada siapapun, meluangkan waktu lebih banyak dan membaca syarat dan ketentuan dengan cermat, berpikir matang dan tenang, berhati-hati terhadap tautan atau link yang menerima, dan gunakan kata sandi yang kuat.
Kemkominfo Ajak Pelajar Jombang Waspada Rekam Jejak Digital Di Internet
Peningkatan kesadaran nasional terhadap literasi digital harus menjadi upaya kolaboratif seluruh elemen masyarakat dengan menggunakan media digital untuk mengendalikan pos-pos hasutan dan perpecahan.
Hal terpenting dalam menggunakan media sosial antara lain memilih akun yang memberikan manfaat, menjadwalkan waktu menggunakan media sosial, beretika, menjaga privasi, mengenali teman, memilih dengan bijak apa yang akan dibagikan, dan menjadi konsumen publik serta memikirkan konsekuensinya. dari unduhan. (rel/md) Berhati-hatilah saat menanggapi proposal investasi Microsoft. Hiperkolesterol dapat memperburuk gejala menopause. Undang-undang pemilu menciptakan penyelenggara pemilu yang lemah. Kolaborasi antara pesan kemanusiaan dan AI menghasilkan penilaian. .
Lokakarya literasi digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) di aula SVD Pondok, Mbye, Kabupaten Nagekeo pada Kamis (29 September) (MI/Ignace Kunda).
Belajar memahami jejak digital media sosial untuk masa depan perkembangan budaya digital yang baik dan sehat. Mereka mengikuti workshop literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) di Aula SVD Pondok, Mbye, Kabupaten Nagekeo pada Kamis (29 September).
Literasi Digital Di Kabupaten Lampung Selatan “kebebasan Berekspresi Di Dunia Digital”
Guru Besar Institut Bunga Nasional yang menjadi pembicara dalam seminar tersebut, Johannes Freyanus Kasi, mengatakan data pengguna internet di Bali, Nusa Tenggara kurang lebih 8,9 juta orang dan akan terus bertambah hingga menjangkau pelosok. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital dengan konsep dan praktik yang tidak sekadar berfokus pada keterampilan teknologi. Pengguna tidak hanya harus mampu bekerja dengan alat digital, namun juga menggunakannya secara bertanggung jawab.
Menurut Fridianus, ada hal yang perlu dipikirkan dalam percakapan di media sosial, seperti orang yang kita ajak bicara secara online. Apa yang dilakukan atau ditampilkan di webcam bisa terekam. Jadi hindari chat webcam satu arah, artinya webcam lawan bicara tidak berfungsi, karena kita tidak akan tahu siapa dia sebenarnya. Pada saat yang sama, kerahasiaan informasi pribadi juga perlu dijaga dan menghindari pengungkapan informasi pribadi seperti nomor telepon dan alamat.
“Saat berbagi informasi, ketahuilah bahwa orang lain dapat melihat apa yang Anda bagikan secara online selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Jika Anda tidak yakin tentang apa yang boleh dan tidak boleh Anda bagikan secara online, tanyakan kepada orang tua atau guru Anda. Pelajari cara mengelola pengaturan privasi untuk layanan yang Anda gunakan. Pengaturan ini membantu kami memutuskan informasi apa yang ingin kami bagikan. Kami wajib menjaga kerahasiaan informasi pribadi, termasuk foto, nama sekolah, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir dan alamat. Bagikan informasi lokasi hanya dengan orang-orang. langsung kenal dan percaya,” jelas pembicara yang biasa dipanggil Edie.
Sementara itu, TIC Watch