Apa Yang Menyebabkan Kanker Serviks
Apa Yang Menyebabkan Kanker Serviks – Salam sobat dimanapun anda berada, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang kanker serviks sobat. Rahim merupakan organ kewanitaan yang menghubungkan vagina dan rahim. Kanker serviks adalah tumor ganas yang berkembang di dalam rahim. Kanker ini bisa muncul dari sel-sel di dalam rahim, namun bisa juga berkembang dari sel-sel di dalam rahim atau keduanya. Kanker merupakan salah satu gangguan reproduksi yang paling ditakuti oleh para wanita, sob. Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama di seluruh dunia. Kanker serviks juga banyak terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Kanker serviks menempati urutan pertama di antara 10 kanker paling umum di negara kita. Salah satu rumah sakit rujukan di Yogyakarta, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dirawat di rumah sakit.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, khususnya di kalangan perempuan. Lantas, apa saja penyebab kanker serviks? Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (
Apa Yang Menyebabkan Kanker Serviks
Virus ini mempunyai 50 tipe, namun tipe 16 dan 18 diketahui menyebabkan kanker serviks. Faktor yang meningkatkan risiko kanker serviks antara lain aktivitas seksual dengan banyak pasangan, kebersihan alat kelamin yang buruk, merokok, dan riwayat penggunaan dietilstilbesrol (DES). ), penggunaan alat kontrasepsi oral, sering melahirkan, usia muda saat berhubungan badan dan kehamilan pertama, dan pasangan dari wanita yang tidak disunat.
Kenali Gejala Dan Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker. Nah, upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks, berikut telah penulis rangkum dari berbagai sumber.
Vaksin HPV menawarkan harapan baru untuk pencegahan kanker yang lebih baik. Vaksin dianjurkan untuk anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun dengan jadwal 2 dosis, sedangkan untuk anak usia 15 tahun diberikan dalam 3 dosis. Sumber vaksin lain juga efektif untuk wanita berusia 9 hingga 26 tahun dan juga untuk wanita berusia 27 hingga 45 tahun yang pernah mengalami infeksi HPV baru. Demikian yang dapat penulis sampaikan, kawan-kawan, tetaplah berpikir dan berperilaku positif agar kita selalu sehat dan bahagia. Bagi sobat sehat yang sedang menjalani tes, semoga pikiran kalian positif setelah segera sembuh. Doa terbaik untuk kesehatan.
Sushil Kumar SVA, Manash Biswas B, Jose T. 2015. Vaksinasi HPV: status saat ini dan arah masa depan. Med J Angkatan Bersenjata India. doi:10.1016/j.mjafi.2015.02.006., Jakarta – Seperti jenis kanker lainnya, kanker serviks bisa berakibat fatal. Sayangnya, keberadaan kanker serviks seringkali tidak disadari hingga penyakitnya sudah sangat lanjut. Umumnya wanita dengan lesi prakanker atau kanker serviks stadium awal tidak mengalami keluhan apa pun.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks atau kanker serviks merupakan jenis kanker keempat yang biasanya menyerang wanita.
Begini Mengatasi Bila Sudah Terkena Kanker Serviks
Di Indonesia sendiri, kanker serviks merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker payudara.
Awalnya, sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal menjadi sel abnormal. Sel kanker tumbuh dan menyebar di luar kendali. Kanker serviks merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali di dalam rahim.
Sel kanker dapat keluar dari lokasi aslinya dan menyebar ke bagian tubuh lain. Proses ini disebut metastasis.
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV. Virus ini menginfeksi kulit dan sel-sel di permukaan alat kelamin, anus, mulut, dan tenggorokan. Seorang wanita dapat tertular HPV melalui perilaku seksual berisiko. Misalnya saja sering berganti-ganti pasangan seksual sejak kecil atau berhubungan seks tanpa kondom.
Penyebab Kanker Serviks Dan Cara Mencegahnya
Aktivitas seksual yang tidak sehat Menurut American Cancer Society, beberapa faktor terkait riwayat seksual meningkatkan risiko kanker serviks. Risiko ini dipengaruhi oleh kemungkinan paparan HPV. Aktif secara seksual pada usia muda (terutama sebelum usia 18 tahun) Memiliki banyak pasangan seksual Memiliki pasangan yang dianggap berisiko tinggi (orang yang terinfeksi HPV atau orang yang berganti-ganti pasangan seksual)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan penyakit menular seksual seperti kutil kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Wanita dengan penyakit menular seksual juga berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Faktanya, infeksi HPV terlihat mirip dengan penyakit menular seksual.
Wanita gemuk yang jarang mengonsumsi buah dan sayur diduga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Risiko ini meningkat jika wanita tersebut juga merokok.
Rsud Raja Ahmad Tabib
Bahan kimia dalam tembakau diduga dapat merusak DNA sel dan menyebabkan kanker serviks. Selain itu, merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.
Klamidia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat membahayakan sistem reproduksi. Bakteri ini menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang terinfeksi klamidia sering kali tidak menunjukkan gejala dan mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi kecuali dilakukan pemeriksaan panggul. Infeksi klamidia dapat menyebabkan radang panggul yang dapat menyebabkan kemandulan.
Beberapa penelitian menemukan bahwa wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan tanda-tanda infeksi klamidia di masa lalu atau saat ini memiliki peningkatan risiko kanker serviks. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri klamidia membantu HPV tumbuh dan hidup di dalam rahim sehingga meningkatkan risiko kanker serviks.
Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti HIV/AIDS, atau wanita yang menjalani pengobatan imunosupresif, seperti pengobatan kanker atau penyakit autoimun, berisiko lebih tinggi tertular HPV, yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Gejala Dan Cara Mencegah Kanker Serviks Halaman All
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi oral (pil KB) jangka panjang meningkatkan risiko kanker serviks. Sebagai alternatif yang lebih aman dalam mencegah kanker serviks, pilihlah metode KB lain, seperti IUD atau metode KB spiral.
Wanita lebih mungkin terkena kanker serviks jika hamil pertama kali sebelum usia 17 tahun. Wanita yang telah hamil lebih dari tiga kali juga diperkirakan berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Menurut penelitian, melemahnya sistem kekebalan tubuh dan perubahan hormonal selama kehamilan membuat wanita lebih rentan terkena infeksi HPV.
DES merupakan obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran. Wanita hamil yang mengonsumsi obat-obatan ini berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Obat tersebut juga meningkatkan risiko kanker serviks pada janin perempuan yang dikandungnya.
Kanker Serviks Stadium 1, Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Anda
Risiko seorang wanita terkena kanker serviks meningkat jika ada seorang wanita di keluarganya yang didiagnosis mengidap penyakit tersebut. Penyebab pasti dari fenomena ini belum diketahui, namun diyakini ada kaitannya dengan faktor genetik.
Untuk mengurangi risiko kanker serviks, sebaiknya Anda menjalani pola hidup sehat setiap hari dan menghindari perilaku seksual berisiko. Ingatlah untuk mendapatkan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks, serta skrining atau deteksi dini kanker serviks melalui tes Pap atau tes IVA. Meski berakibat fatal, hanya kanker serviks yang bisa berakibat fatal. Dapat dicegah dengan vaksin dan terdeteksi sejak dini.
Seperti namanya, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada sel-sel rahim, yaitu bagian yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks biasanya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), yang terutama ditularkan secara seksual.
Faktanya, virus ini biasanya dikalahkan oleh sebagian besar sistem kekebalan tubuh wanita. Namun, pada sejumlah kecil wanita, virus HPV bertahan selama bertahun-tahun, menghancurkan sel-sel di permukaan serviks dan mengubahnya menjadi sel kanker.
Apa Itu Kanker Serviks?
Pada stadium awal, kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Kanker ini baru menimbulkan gejala ketika sudah berada pada stadium lanjut. Oleh karena itu penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong perkembangan sel kanker dan berbagai faktor risiko.
Terdapat lebih dari 100 jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, yang dapat menyebabkan berbagai macam kondisi, termasuk kutil kelamin. Selain itu, banyak jenis HPV juga dikaitkan dengan kanker di bagian tubuh lain, seperti vagina, vulva, penis, anus, lidah, dan amandel.
Kebanyakan wanita terinfeksi HPV pada suatu saat dalam hidup mereka. Artinya, gaya hidup dan lingkungan juga menjadi faktor yang menentukan berkembang tidaknya sel abnormal menjadi kanker.
Wanita yang merokok dua kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan bukan perokok. Kemungkinan ini disebabkan oleh kandungan kimia pada rokok yang merusak sel-sel rahim.
Kanker Serviks Penyebab Kematian Perempuan Nomor 2 Di Indonesia
Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Misalnya, hal ini bisa terjadi pada orang yang menderita penyakit kronis seperti HIV.
Kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun jika sudah mencapai stadium lanjut, kanker serviks ditandai dengan gejala seperti:
Umumnya sel kanker serviks dapat dideteksi sejak dini dengan menggunakan tes Pap atau LBC (Liquid Base Cytology) konvensional. Jika dibandingkan keduanya, akurasi hasil tes LBC justru mencapai 90% dibandingkan tes Pap konvensional sebesar 70%. Namun kelemahan LBC adalah biayanya yang mahal dan tidak semua rumah sakit atau laboratorium dapat melakukan tes ini.
Ada jenis tes lain yang sangat sederhana dan murah. Tes ini biasanya dilakukan di daerah yang tidak tersedia tes Pap atau di negara berkembang yang fasilitasnya tidak memadai. Tes ini disebut dengan tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), tes ini tidak melihat partikel dan mempunyai akurasi yang sangat rendah. Jadi kalau kita melakukan tes pap smear atau LBC di rumah, kita hanya melakukan tes ini, jika tidak ada maka dilakukan tes IVA.
Hpv Tak Hanya Bisa Sebabkan Kanker Serviks Tapi Juga Kanker Anus
Umumnya sel prakanker terdeteksi pada usia antara 20 hingga 30 tahun, sedangkan kanker serviks biasanya terdeteksi pada usia sekitar 50 tahun. Itu sebabnya pemeriksaan rutin sangat penting. Namun perkembangan kanker serviks relatif lambat sehingga dapat dideteksi sejak dini, dicegah, bahkan diobati