Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Kanker Serviks
Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Kanker Serviks – Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti para wanita terkait kesehatan organ reproduksinya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker ini merupakan jenis kanker keempat yang paling umum diderita wanita. Pada tahun 2018, WHO mencatat 570.000 wanita di seluruh dunia terdiagnosis kanker ovarium dan 311.000 meninggal akibat penyakit tersebut.
Di Indonesia sendiri, menurut statistik dari HPVcenter.net, setiap tahunnya sekitar 32.469 perempuan terdiagnosis kanker serviks dan 18.279 di antaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Penyakit ini merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita dan kanker terbanyak kedua pada wanita berusia 15 hingga 44 tahun.
Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Kanker Serviks
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel tidak terkendali yang terjadi pada leher rahim atau daerah leher rahim. Wilayah ini merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita yang bertugas berhubungan dengan vagina atau rahim. Penyebab utama kanker ini adalah kelompok virus human papilloma virus (HPV).
Waspadai Kanker Serviks: Kerap Menyerang Kaum Hawa, Namun Bisa Diantisipasi
Agar organ reproduksi kita bisa terlindungi dari kanker serviks, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang kanker serviks.
Pada stadium awal, kanker serviks sulit dideteksi. Saat penyakit mulai memasuki stadium lanjut, banyak gejala kanker ovarium yang muncul dan patut kita waspadai, antara lain:
Apa penyebab kanker serviks pada wanita? Belum ada penelitian yang dapat memastikan penyebab penyakit ini. Namun penyebab utama kanker rahim berasal dari sekelompok virus
(HPV). Selain itu, virus ini tidak hanya menyerang area genital saja. HPV juga dapat menginfeksi kulit dan selaput lendir di anus, mulut, dan tenggorokan.
4 Tanaman Yang Dapat Mengobati Penyakit Kanker Serviks
Risiko tertular virus HPV lebih tinggi jika seorang wanita melakukan hubungan seks tanpa kondom atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual, melakukan hubungan seks dini, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, dan rentan terhadap infeksi menular seksual. Selain itu, wanita yang merokok juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
Pengobatan kanker serviks didasarkan pada tingkat keparahan kanker dan berbagai faktor lainnya, seperti stadium kanker dan faktor kesehatan pasien. Secara umum, banyak metode medis yang digunakan untuk mengobati kanker rahim, seperti pembedahan dan terapi radiasi pada area rahim.
Pasien juga bisa menjalani kemoterapi atau terapi yang menggunakan obat-obatan khusus yang disuntikkan ke tubuh pasien dalam bentuk infus atau pil. Hal ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker dan mengurangi kemungkinan merusak sel sehat. Selain itu, terapi tertarget dan imunoterapi juga dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan kanker rahim.
Jika ada kerabat atau pasangan yang terdiagnosis kanker rahim, atasi kecemasannya dan terus dukung mereka. Bekali diri Anda dengan banyak informasi tentang kanker serviks dan bantu menemukannya
5 Cara Mencegah Kanker Serviks
Dengarkan apa yang mereka katakan, karena terkadang yang dibutuhkan pasien hanyalah seorang teman untuk mendengarkan cerita mereka. Terakhir, pahami juga bahwa ada saatnya mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri, dan itu tidak masalah. Data yang dilansir Republic (Global Cancer Observatory) mencatat terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia pada tahun 2020. Angka tersebut setara dengan 17,2 persen dari total kasus kanker di Indonesia. Di Indonesia, kanker serviks menempati urutan kedua dalam daftar penyakit kanker yang menyebabkan kematian terbanyak pada wanita.
Saat ini kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi sejak dini.
Kanker serviks merupakan sel kanker yang menyerang organ reproduksi wanita, terutama leher rahim, atau saluran silinder yang menghubungkan ujung rahim dengan vagina. Karena letaknya di bawah rahim, leher rahim sering disebut dengan kanker serviks. Kebanyakan kanker serviks diawali dengan munculnya sel kanker pada lapisan permukaan serviks.
Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh berbagai jenis human papillomavirus dan infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual.
Pt Prodia Widyahusada Tbk
Seperti dilansir situs Healthline, kehadiran virus ini dapat menyebabkan proses perubahan sel pada leher rahim. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.
Healthline juga menemukan bahwa sebenarnya ada sekitar 100 jenis papillomavirus atau HPV, dan tidak semuanya menyebabkan kanker serviks. Dua jenis yang paling umum menyebabkan kanker adalah HPV-16 dan HPV-18. Sekitar 70% kasus kanker serviks disebabkan oleh keduanya
Sebagian besar kasus kanker serviks dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian luar serviks. Meski jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks ini juga bisa terjadi bersamaan.
Selain itu, ketika Anda terinfeksi, Anda tidak otomatis terkena kanker. Sistem kekebalan tubuh kita akan melawan sebagian besar infeksi yang disebabkan oleh virus ini, biasanya dalam waktu 2 tahun. Sayangnya, pada sejumlah kecil orang, virus ini dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
Setiap 2 Menit Ada Perempuan Di Dunia Meninggal Akibat Kanker Serviks, Begini Pencegahannya
Selain kanker serviks, wanita juga harus mewaspadai kanker payudara. Baca juga artikel 8 Ciri-ciri Benjolan di Payudara yang Bisa Berbahaya
Banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap kanker serviks karena gejalanya yang tidak terlalu terlihat pada tahap awal. Tanda-tanda awal kanker serviks kurang spesifik sehingga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan umum seperti gangguan menstruasi dan infeksi saluran kemih.
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Ketahui juga gejala kanker serviks lebih detail dari dokter agar pengobatan efektif.
Jika tes Pap menunjukkan kemungkinan adanya kanker serviks, maka akan dilakukan pengujian lebih lanjut dengan mengambil sampel jaringan. Hasil pemeriksaan jaringan akan mengetahui kondisi pasien, apakah dalam tahap prakanker atau sudah berkembang menjadi kanker.
Jangan Anggap Sepele! Ini Pentingnya Vaksin Hpv Buat Perempuan
Semakin terlokalisasi kankernya, semakin besar peluang kesembuhannya. Jika kanker sudah menyebar ke organ lain, pengobatan medis juga akan semakin sulit.
Seperti dilansir Hello Health, data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menunjukkan bahwa 90% kasus kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tingginya angka ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran terhadap kanker serviks dan akses terhadap skrining dan vaksinasi.
Seperti halnya kanker payudara, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan rutin. Pencegahan dan deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan tes Pap, yaitu pemeriksaan jaringan serviks.
Kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi virus HPV dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi sendiri bisa dilakukan sejak usia 9 tahun atau saat duduk di bangku kelas lima sekolah dasar, hingga usia 26 tahun.
Terinfeksi Hpv, Benarkah Tingkatkan Risiko Terkena Kanker Serviks?
Selain melakukan tes Pap, Anda juga bisa melakukan tes DNA HPV. Tes pap smear dianjurkan setiap 3 tahun sekali, terutama bagi wanita yang aktif secara seksual.
Mengingat pentingnya pencegahan dalam pengobatan kanker serviks, pemerintah Indonesia saat ini menawarkan program vaksinasi HPV gratis untuk perempuan. Program ini telah dilaksanakan di sembilan provinsi percontohan, salah satunya DKI Jakarta.
Asuransi kanker dari Indonesia memberikan perlindungan finansial, jika suatu saat Anda harus menghadapi penyakit kritis seperti kanker serviks pada stadium awal. Perlindungan ini memberikan manfaat perlindungan tambahan, sehingga Anda tetap dapat melakukan klaim meskipun pengobatan Anda ditanggung oleh asuransi atau BPJS lain. Pelajari lebih lanjut untuk mengetahuinya
Sebagai lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya, Dr. Amalia bekerja di bidang kesehatan selama 2 tahun dan telah memperoleh sertifikasi di bidang kesehatan seperti ACLS dan Hiperkes. Amalia juga telah bekerja di industri asuransi selama 11 tahun dan memegang beberapa sertifikasi di bidang underwriting dan klaim, dasar syariah dan manajemen risiko. Saat ini, Dr. Amalia selaku manajer klaim medis dengan senang hati berbagi nasehat dan informasi seputar asuransi dan kesehatan. Perez berpesan, sebagai perempuan kita perlu menjaga kebersihan area intim agar terhindar dari timbulnya kanker serviks. Melaporkan dari
5 Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Soal Kanker Serviks Dan Gejala
, merangkum beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang kanker serviks. Baca cerita lengkapnya di bawah ini.
Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada leher rahim wanita yang berfungsi sebagai pintu masuk dari vagina menuju rahim.
Kanker serviks dapat menyerang wanita dari berbagai usia. Namun wanita yang aktif secara seksual bisa terkena penyakit ini.
Masih banyak yang belum begitu memahami perbedaan antara kanker serviks dan kanker rahim. Kedua Bellas sangat berbeda. Perlu diketahui bahwa rahim terdiri dari leher rahim, badan rahim, dan dua saluran tuba. Nah, kanker rahim atau ginekologi adalah kanker yang terjadi di tubuh rahim.
Ketahui 3 Pemeriksaan Untuk Deteksi Kanker Rahim
. HPV merupakan virus penyebab kutil pada tangan, kaki, dan alat kelamin. Virus ini biasanya menular melalui hubungan seksual. Ada 2 jenis virus HPV yang paling berbahaya dan menyebabkan 70% kanker serviks, yaitu HPV 16 dan 18.
Faktanya, gejala kanker serviks tidak selalu bisa terlihat jelas, Bella. Gejala seringkali muncul ketika kanker sudah memasuki stadium akhir. Namun gejala yang paling umum adalah pendarahan vagina yang tidak normal di luar atau setelah menstruasi. Pendarahan ini biasanya terjadi setelah berhubungan intim dan terjadi lebih dari satu kali. Selain itu, ada pula gejala lain seperti keluarnya cairan terus-menerus dari vagina, berbau aneh, berwarna merah muda, kuning, coklat, atau mengandung darah.
Pilihan pengobatan kanker serviks tergantung pada stadiumnya. Untuk tahap awal, prosedur pembedahan dan radioterapi dapat menjadi pengobatan alternatif. Selain itu, untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya pengobatannya menggunakan kombinasi kemoterapi dan radioterapi.
Secara rutin, terutama bagi wanita yang aktif secara seksual. Bagi wanita berusia 25-49 tahun, ikutilah ujian setiap tiga tahun sekali. Selain itu, wanita berusia 50-64 tahun dapat melakukan pemeriksaan setiap lima tahun sekali. Jadi bagi Anda yang belum aktif secara seksual bisa mendapatkan vaksinasi HPV.
10 Ciri-ciri Kanker Serviks Yang Perlu Diwaspadai
Risiko terkena kanker serviks juga dapat dikurangi dengan melakukan hubungan seks yang aman dan setia kepada pasangan serta tidak merokok.